Selasa, 17 April 2007

Goa Akbar

JIKA Anda sedang mengunjungi kota Tuban, jangan sampai tak menjejakkan kaki ke Goa Akbar yang terletak di Ngaban, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, lebih kurang satu kilometer dari pusat Kota Tuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru, pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri.
TAK hanya wisata goa yang dapat dinikmati di Tuban yang terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Goa". Sebagai daerah pesisir, Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata. Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, dan Klenteng Kwan Sing Bio, satu- satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan kepiting sebagai simbol pada pintu gerbangnya, yang menjadi tempat wisata religius. Juga terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu juga terdapat wisata air terjun dan pantai yang berpotensi menyedot pengunjung.
Sayangnya, potensi obyek wisata di Tuban yang cukup banyak itu kurang publikasi sehingga meski beberapa tempat wisata digarap cukup baik, tak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, pada semester I tahun 2003 terjadi penurunan pengunjung 1,17 persen dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, secara geografis Tuban yang memiliki panjang pantai sekitar 65 kilometer itu merupakan gerbang masuk ke Provinsi Jawa Timur di bagian utara.
Meskipun mempunyai beberapa produk unggulan, secara umum usaha pertanian Tuban, yang menduduki peringkat pertama penyumbang kegiatan ekonomi Tuban tahun 2002 dengan nilai Rp 124,8 miliar, masih bersandar pada produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung. Pada tahun 2002, produksi hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian penduduk Tuban itu meningkat masing-masing 1,03 persen atau 384.908 ton padi dan 3,07 persen atau 265.361 ton jagung.
Kekayaan hasil laut dari wilayah yang populasi sapi potongnya termasuk empat besar di Jatim itu juga terbilang menggembirakan. Selain tanaman pangan, ekspor berbagai komoditas kelautan cukup berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4 miliar dan teri senilai Rp 46,2 miliar. Tak ayal, ekspor hasil laut ke Singapura, Jepang, Korea, dan Cina menjadi pemasok yang cukup besar bagi sektor pertanian.
Industri pengolahan yang memberi kontribusi tak kurang Rp 77,6 miliar dan menempati posisi kedua penyumbang kegiatan ekonomi daerah Tuban, terbesar ditopang oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan komoditas Semen Portland. Industri berat yang pada tahun 2002 realisasi produksinya 63.287.790 kantong atau 12.667 ton itu menumpu hingga 92,9 persen pemasukan industri pengolahan. Sisanya terbagi pada industri kecil dan menengah. Beberapa industri pengolahan yang cukup unggul adalah anyaman bambu, kacang tanah, dan ikan teri. Namun, industri olahan seperti anyaman bambu dari Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Begitu pula industri kacang tanah serta pengolahan dan pengeringan ikan di Kecamatan Palang, Tuban, Tambakboyo, Bancar, dan Jenu, realisasi tahun 2002 sekitar 65 persen dari kapasitas produksi terpasang, hanya cukup dikonsumsi masyarakat Tuban.
Oleh karena itu, meski mempunyai cukup banyak potensi industri olahan, seperti legen dan makanan olahan lain dari Kecamatan Tuban dan Semanding atau gerabah hias di Kecamatan Semanding dan Parengan, kebanyakan hasil industri kecil dan menengah Tuban masih berbicara di tingkat lokal. Distribusinya pun hanya menjangkau empat pasar tradisional dan satu pasar hewan.
Meski demikian, masih terdapat industri olahan yang diunggulkan. Salah satunya batik gedog yang sudah melanglang ke mancanegara. Sentra industri di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, sekitar 35 kilometer ke arah barat pusat kota, menawarkan satu bentuk wisata tersendiri. Sambil berburu batik gedog, yang tahun 2002 produksinya 14.800 lembar, pengunjung dapat melihat proses pembuatan tenun khas Tuban yang didominasi motif burung dan bunga yang masih sangat tradisional: mulai pembuatan benang dari kapas, penenunan, hingga pembatikan.
Sesuai pergeseran peruntukan Tuban dari daerah agraris menjadi daerah industri yang strategis, Pemda Kabupaten Tuban menata wilayah-wilayah industri dengan wilayah pertanian sebagai penyeimbang. Lima kecamatan yang diperuntukkan bagi kawasan industri, yaitu Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, akan ditopang 14 kecamatan lainnya sebagai kawasan hijau. Sejalan dengan itu, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2002 mencatat tak kurang 26,38 persen atau Rp 23,4 miliar belanja pembangunan untuk sektor pembangunan daerah dan permukiman, menyusul sektor transportasi yang diberi porsi 27 persen. Meskipun demikian, secara nominal pengeluaran untuk belanja rutin pegawai jumlahnya tetap lebih besar, sekitar 42 persen dari APBD.

Tidak ada komentar: